Anggota Termuda Dpr

Pelantikan DPR Hari Ini, Berikut Daftar Anggota Termuda dan Tertua

Menariknya, Annisa Mahesa ternyata adalah putri almarhum politikus Gerindra yang pernah menjadi Wakil Ketua Komisi III Desmond J Mahesa.

Perempuan kelahiran 17 Juli 2001 ini berhasil lolos ke Senayan setelah memeroleh 122.470 suara pada Pemilihan Legislatif (Pileg) 2024 dari daerah pemilihan (dapil) Banten II.

Selain Annisa Mahesa, ada Muhammad Rohid yang didapuk menjadi anggota DPR termuda untuk periode 2024-2029. Politikus muda Partai Gerindra ini dilantik pada usia 24 tahun 10 bulan 14 hari.

Baca juga: Profil dan Harta Kekayaan Anggota DPR Tertua Zulfikar Achmad

Kemudian, ada politikus Partai Nasdem, Cindy Monica Salsabila Setiawan, S.M. yang masuk jajaran anggota DPR RI termuda. Berasal dari dapil Sumatera Barat II, Cindy dilantik pada usia 24 tahun 10 bulan 14 hari.

Untuk anggota DPR RI tertua, selain Zulfikar Achmad, ada nama Guntur Sasono, M.Si. yang berasal dari dapil Jawa Timur VIII. Politikus Partai Demokrat ini dilantik pada usia 78 tahun 2 bulan 30 hari.

Selanjutnya, ada politikus Partai Golkar, Kahar Muzakir yang dilantik pada usia 77 tahun 9 bulan 21 hari.

Berita selengkapnya bisa dibaca di sini.

Baca juga: Profil dan Kekayaan Pimpinan Sementara DPR RI Guntur Sasono, 5 Periode Jadi Anggota Dewan

KOMPAS.com/MELVINA TIONARDUS Aktor Verrell Bramasta melakukan jumpa pers setelah dilantik menjadi anggota DPR RI, Selasa (1/10/2024) di daerah Kemang, Jakarta Selatan.

Aktor Verrell Bramasta melakukan jumpa pers setelah dilantik menjadi anggota DPR RI, Selasa (1/10/2024) di daerah Kemang, Jakarta Selatan.

JAKARTA, KOMPAS.com - Pelantikan atau pengucapan sumpah/janji 580 anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI, 152 anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI, serta 732 anggota Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) RI periode 2004-2029 pada 1 Oktober 2024 menjadi magnet pemberitaan.

Sebelum pengucapan sumpah dilakukan, Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI, Mochammad Afifuddin membacakan anggota DPR, DPD, dan MPR RI termuda dan tertua.

Politikus Partai Gerindra, Annisa Maharani Alzahra Mahesa menjadi anggota DPR RI periode 2024-2029 termuda. Dia dilantik menjadi wakil rakyat pada usia 23 tahun 2 bulan dan 15 Hari.

Sementara itu, anggota DPR periode 2024-2029 tertua adalah politikus Partai Demokrat, Zulfikar Achmad. Dia berusia 78 tahun 4 bulan 15 hari saat dilantik menjadi wakil rakyat.

Baca juga: Utut Adianto dan Moreno Soeprapto, 2 Mantan Atlet Nasional Dilantik Jadi Anggota DPR 2024-2029

Pelantikan DPR Hari Ini, Berikut Daftar Anggota Dewan Berusia di Bawah 30 Tahun

Selain Annisa Mahesa, tak sedikit politikus muda yang berusia di bawah 30 tahun atau Gen Z yang juga berhasil melenggang ke Senayan menjadi anggota DPR, DPD, MPR RI periode 2024-2029.

Beberapa nama bahkan cukup menarik perhatian. Antara lain Hillary Brigitta Lasut. Politikus muda yang pada 2019-2024 menggunakan bendera partai Nasdem ini, pada periode keduanya maju bersama Partai Demokrat di daerah pemilihan (dapil) Sulawesi Utara.

Hillary berhasil kembali lolos ke Senayan setelah memeroleh 310.780 suara pada Pemilihan Legislatif (Pileg) 2024, sebagaimana hasil penghitungan suara Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI.

Baca juga: Puan Maharani: DPR Akan Buka Ruang Pintu Aspirasi Rakyat Seluas Mungkin

Kemudian, ada sulung Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman, Andi Amar Ma'ruf Sulaiman. Politikus Partai Gerindra yang maju dari dapil Sulawesi Selatan II ini dilantik pada usia 25 tahun.

Selanjutnya, ada pemain sinteron Verrell Bramasta. Pria berusia 28 tahun ini menjadi anggota DPR dari fraksi Partai Amanat Nasional (PAN).

Masih dari PAN, ada Farah Puteri Nahlia yang dilantik menjadi anggota DPR pada usia 28 tahun. Menariknya, Farah adalah puteri dari eks Kapolda Metro Jaya Komjen M Fadil Imran.

Berita selengkapnya bisa dibaca di sini.

Baca juga: Profil dan Harta Kekayaan Anggota DPR Termuda Annisa Mahesa

tirto.id - Anggota DPR RI terpilih periode 2024-2029 yang termuda dan tertua menjadi pimpinan sementara Sidang Paripurna Pengucapan Sumpah Jabatan di Ruang Paripurna, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (1/10/2024).

Anggota DPR terpilih tertua jatuh pada Guntur Sasono yang merupakan kader Partai Demokrat. Guntur merupakan Anggota DPR RI dari Dapil Jawa Timur VIII. Saat ini, Guntur berusia 78 Tahun 2 bulan 30 hari dan akan menjadi pimpinan tertua. Sementara itu, Anggota DPR terpilih termuda adalah Annisa Desmond Mahesa dari Partai Gerindra. Annisa merupakan calon anggota DPR RI terpilih yang akan dilantik dari Dapil Banten II. Saat ini, dia berusia 23 tahun 2 bulan 15 hari.

Guntur dan Annisa tampak duduk di meja pimpinan untuk memandu jalannya sidang Paripurna DPR RI ke-I masa persidangan I Tahun Sidang 2024-2025.

"Perkenankan kami selaku pimpinan sementara DPR RI membuka rapat paripurna DPR RI yang ke-1 masa persidangan 1 Tahun Sidang 2024-2025 hari ini, Selasa (1/10/2024)," kata Guntur di meja pimpinan.

Guntur berkata sidang paripurna perdana ini terbuka untuk umum. "Kami nyatakan dibuka dan terbuka untuk umum," ucap Guntur seraya mengetok palu.

Sebelumnya, Sekjen DPR RI, Indra Iskandar, berkata penunjukkan pimpinan sementara itu lantaran saat ini belum ada Ketua DPR RI yang dipilih. Selain itu, Alat Kelengkapan Dewan (AKD) belum terbentuk.

"Jadi, dikonsensi dari dulu sudah dilakukan. Akhirnya, diputuskan cari yang paling tua dan muda dari zaman dulu," tutur Indra.

Sebagai informasi, Annisa merupakan Anggota DPR terpilih peraih suara terbanyak di Dapil Banten II yang meliputi Kabupaten Serang, Kota Serang, dan Kota Cilegon. Dia tercatat meraih 122.469 suara dalam Pileg 2024.

Annisa merupakan anak sulung dari almarhum politikus Partai Gerindra, Desmond J. Mahesa. Desmond sendiri pernah menjabat sebagai Wakil Ketua Komisi III DPR RI. Annisa saat ini menjabat sebagai Sekretaris DPD Partai Gerindra Provinsi Banten.

Sementara itu, Guntur meraih 53.730 suara di Dapil Jawa Timur VIII pada Pileg 2024. Pria kelahiran Kota Madiun, 2 Juli 1946, itu juga sebelumnya menjadi Anggota DPR RI periode 2019-2024. Dari pernikahannya dengan Retno Djumhariati, Guntur dikaruniai tiga orang anak. Dia meraih gelar Master dari Program Pascasarjana Jurusan Administrasi Universitas Tujuh Belas Agustus Surabaya.

Reporter: Fransiskus Adryanto PratamaPenulis: Fransiskus Adryanto PratamaEditor: Andrian Pratama Taher

Tahanan politik (tapol) di Penjara Cipinang semasa Orde Baru adalah tahanan-tahanan yang saling tolong-menolong dengan sesama tahanan. Tak peduli afiliasi politik mereka kanan –biasanya kelompok Islam yang terkait Negara Islam Indonesia (NII)– ataupun kiri –terdiri dari pelaku G30S, mantan anggota PKI atau mereka yang diduga punya simpati terhadap partai kiri tersebut. Mereka tak hidup ekslusif dengan membuat kelompok sendiri selama di tahanan. Bahkan, mereka karib bergaul dengan Xanana Gusmao, pemimpin Fretilin.

“Satu penderitaan. Sama-sama membenci Soeharto, kan. Gak peduli ideologinya apa,” ujar Fauzi Isman, salah satu tapol kasus Talangsari, Lampung yang terkait NII.

Selama dalam tahanan, Fauzi pun berkawan dengan orang-orang PKI yang usianya jauh di atasnya. Ketika masuk penjara, Fauzi masih 22 tahun. Salah satu tahanan lain yang dikenalnya adalah Sukatno Hoeseni.

“Nah, Katno sama saya dekatnya karena dia orang Nganjuk. Si Katno ini orang Patihan Rowo, sama seperti Harmoko. Nah dia pernah dijodohin dengan bibinya Harmoko, tapi dia gak mau,” kenang Fauzi.

Orang tua Fauzi sendiri berasal dari Jombang, kabupaten yang bertetangga dengan Nganjuk. Patihan Rowo di Kertosono, Nganjuk, dulunya adalah basis PKI.

Sukatno, yang lahir di Malang pada 31 Desember 1929, hanya lulusan Sekolah Rakjat alias Sekolah Dasar (SD) di zaman pendudukan Jepang. Setelah lulus SR, dia bekerja jadi kernet (pembantu) tukang listrik di pabrik gula Lestari di Kertosono. Ayah Sukatno juga bekerja di sana. Dari sana, dia pindah ke dekat Surabaya untuk bekerja di pabrik air keras.

Setelah Indonesia merdeka, Sukatno menetap di Surabaya. Pada 1946, dia pindah ke Sumatra Selatan dan tinggal di sana hingga 1949.

Di sana, dia ikut berjuang bagi kelangsungan Republik Indonesia lewat Pemuda Sosialis Indonesia (Pesindo). Usai di Pesindo, Sukatno masuk ke Pemuda Rakjat, organ pemuda milik PKI. Hasil Rakjat Memilih Tokoh-tokoh Parlemen (Hasil Pemilihan Umum Pertama -1955) di Republik Indonesia menyebut, Sukatno menjadi anggota PKI sejak 1951. Setahun kemudian, Sukatno diangkat menjadi Sekretaris Umum 1 DPP Pemuda Rakjat.

Lewat payung dari organisasi yang diikutinya (baca: PKI) itulah Sukatno mencalonkan diri menjadi anggota legislatif. Usahanya tak sia-sia. Setelah hasil Pemilu 1955 diumumkan, pada 24 Maret Sukatno dilantik menjadi anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) hasil Pemilu 1955 di daerah pemilihan Jawa Timur. Sukatno lalu duduk sebagai anggota Fraksi PKI di DPR. Ia adalah anggota DPR termuda di tahun 1956.

Setelah DPR hasil Pemilu 1955 dibubarkan Presiden Sukarno lewat Dekrit Presiden pada 5 Juli 1959, Sukatno tetap menjadi anggota legislatif, di Dewan Perwakilan Rakyat Gotong Royong (DPR GR) hingga Peristiwa G30S meletus pada 1965. Pasca- G30S dan PKI dihabisi, Sukatno memilih ikut melawan dengan bergerilya di Jawa Timur ketimbang pasrah menyerah. Di sanalah dia ditangkap dan ditahan di Cipinang, Jakarta.

Menurut Fauzi, Sukatno termasuk tapol yang suka diskusi di dalam sel. Ketika rombongan tapol dari kluster Partai Rakyat Demokrat (PRD) masuk Cipinang, Sukatno tak bisa ikut diskusi lagi.

“Ketika kami masuk ke Cipinang, kondisinya sudah sangat parah akibat stroke serta komplikasi penyakit lain. Ia hanya terbaring di tempat tidur, dirawat oleh kawan-kawan napol PKI dan seorang korvenya. Ia sudah tidak bisa bicara dan mengenali lingkungan sekitarnya,” catat Wilson, salah satu tapol PRD, dalam Dunia di Balik Jeruji: Kesaksian Perlawanan.

Satu hari sebelum Idul Adha tahun 1997, yang jatuh pada 18 April, keadaan Sukatno memburuk. Para tapol berdatangan melihat Sukatno di selnya. Setelah pihak Lembaga Pemasyarakatan Cipinang mendapat izin dari militer, Sukatno dibawa ke RS Polri di Kramat Jati. Di rumahsakit itu juga Sukatno, yang lahir beberapa jam jelang tahun baru 1930, akhirnya menghembuskan nafas terakhirnya sekitar 17 April 1997.

Liputan6.com, Jakarta - Anggota DPR termuda Annisa Mahesa mengaku akan mewakili aspirasi anak muda dalam kerja-kerjanya sebagai anggota dewan. Dia mengatakan, di daerah pemilihannya, yakni Banten isu pemerataan pendidikan masih menjadi momok yang harus dibereskan.

"Yang pertama yang aku gaungkan adalah akses pendidikan yang merata, karena setiap aku turun ke daerah pemilihan (dapil) mereka banyak sekali yang menyuarakan uang kuliah tunggal (UKT) mahal. Tentunya dengan menggabungkan isu tersebut kita harus mengadakan sosialisasi," kata Annisa di Kompleks DPR RI, Jakarta, Selasa (1/10/2024).

Perempuan kelahiran 17 Juli 2001 ini menambahkan, sebagai anggota dewan, dia juga akan mengawasi sosialisasi akses pendidikan merata yang telah dilakukan. Sebab, apa yang disosialisasi harus dipahami hingga lapisan masyarakat di lapisan tingkat terbawah.

Selain soal pendidikan, dia juga akan menghadirkan peluang lapangan pekerjaan yang inklusif. Berdasarkan suara di daerah pemilihannya, Banten, keluhan soal sulitnya mencari pekerjaan kerap didengar.

"Setiap aku turun ke dapil, generasi seangkatan aku tuh pasti bilang Kak Annisa gimana kita dapat kerja kalau di Banten itu mesti bayar dulu Rp 1 juta? Itu kan harus kita suarakan, kasian mau dapat kerja, nombok keluar modal dulu," ungkap politikus Gerindra ini.

Annisa memastikan juga akan sangat konsen terhadap keamanan digital. Dia tidak ingin, kasus seperti pertetasan oleh hacker terulang dan mengancam data pribadi warga Indonesia ke ranah kriminal.

"Sebagai generasi muda aku ingin mendorong regulasi atau kebijakan yang pada akhirnya itu memberikan perlindungan hak digital. Supaya data kita tidak bocor seperti kemarin kasus Bjorka," tegas perempuan berusia 23 tahun ini.

Terakhir, sebagai seorang perempuan, lanjut dia, perihal hak-hak perempuan dan anak akan menjadi yang terdepan dalam setiap kebijakan yang disuarakan.

"Tentu saja untuk sekarang itu dulu, tapi sebagai aktivis perempuan aku ingin menyuarakan perlindungan terhadap perempuan dan anak," tutup putri dari almarhum Politikus Senior Gerindra Desmond Mahesa.

Suara.com - Sejumlah anggota DPR RI yang dilantik hari ini, Selasa (1/10/2024) menarik atensi publik. Salah satunya Annisa Maharani Alzahea Mahesa, salah satu wakil rakyat termuda di periode 2024-2029.

Annisa Mahesa merupakan perempuan kelahiran 17 Juli 2001. Selain muda, ia juga disorot lantaran memiliki kekayaan melimpah. Seperti apa sosoknya?

Annisa Mahesa merupakan calon anggota legislatif (caleg) dari Partai Gerindra untuk daerah pemilihan (dapil) Banten II. Perempuan yang biasa dipangil Icha itu berhasil meraup 122.470 suara.

Baca Juga: Gaduh Pergantian Anggota DPR Jelang Pelantikan: Parpol Mencederai Kedaulatan Rakyat

Annisa sendiri memiliki dua gelar sarjana alias double degree. Ia merupakan lulusan Univeristas Indonesia dan Universitas Melbourne di bidang manajemen pad 2023.

Selama menempuh pendidikan, Icha pernah menjadi runner up Odyssey of The Mind 2017 World Finalis di Michigan State University pada Mei 2017.

Annisa adalah putri dari mendiang politikus Partai Gerindra Desmond J Mahesa. Desmond sendiri merupakan anggota DPT sejak 2009 hingga akhir hayatnya tahun 2023.

Meski baru berusia 23 tahun, Annisa memiliki kekayaan yang melimpah. Menurut laporan LKHPN, Annisa Mahesa memiliki total harta kekayaan mencapai Rp 5.870.445.000.

Baca Juga: Beda Dari Yang Lain! Ini Cara Unik Jamaludin Malik Rayakan Pelantikan Anggota DPR

Kekayaan tersebu terdiri dari 12 bidang tanah dan bangunan senilai Rp 2.271.445.000 yang tersebar di Pandeglang dan Serang.

Sementara harta lainnya adalah mobil, harta bergerak lainnya, kas, dan setara kas.

Annisa Maharani Alzahra Mahesa menjadi anggota DPR RI termuda. Putri almarhum Desmond J Mahesa ini mengatakan dirinya sadar akan hak istimewa atau privilege dan tanggung jawab memikul nama Desmond Mahesa.

"Rasanya campur aduk, bangga, bahagia dan sangat privilege. Tapi tentu saja aku rasanya seperti memikul tanggung jawab yang luar biasa besar," ujar Annisa dalam keterangannya tertulis, Rabu (2/10/2024).

Desmond J Mahesa merupakan mantan anggota DPR dari Fraksi Gerindra yang punya latar belakang aktivis 1998. Desmond meninggal pada Juni 2023.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Annisa bangga dengan ayahnya yang terkenal kritis dan vokal. Dia mengaku ingin mengikuti jejak ayahnya.

"Bapakku terkenal sebagai orang yang sangat kritis dan vokal, aku tidak malu mengakui sebagai anak beliau," ujar Annisa.

Annisa mengatakan dirinya terpilih karena rutin bertemu dengan masyarakat saat masa kampanye Pemilu 2024. Hasilnya, Annisa meraih 122.470 suara pada Pileg 2024 di daerah pemilihan (Dapil) Banten II.

"Aku ini terpilih Alhamdulillah sebagai anggota DPR RI melalui pemilu karena aku turun langsung menghadapi, menemui konstituen-konstituen di dapil. Untuk menghapus stigma negatif ya bagaimana caranya, pertama harus ada self awareness dari diri sendiri," ujar Annisa.

Annisa mengaku selalu mengingat pesan Desmond. Dia berjanji menggunakan privilege-nya agar bermanfaat bagi orang lain.

"Kalau quote dari bapakku yang selalu aku ingat: hidup sekali beri arti, lalu mati. Aku ingin mengikuti quote tersebut sama seperti bapakku," ujarnya.

"Gimana caranya dengan privilege tersebut kita harus give back to society, kita harus membuat privilege itu memberikan manfaat kepada orang lain," tambahnya.

Annisa pun mengaku terharu saat mengucap sumpah sebagai anggota DPR. Annisa, yang kini berusia 23 tahun, mengaku ingin membuktikan anak muda juga bisa bekerja dengan baik.

"Karena dengan mengucapkan ikrar dan sumpah janji yang begitu sakral, itu kan bukan janji main-main. Apalagi sebagai generasi muda ya. Mungkin orang memandang sebelah mata nggak apa-apa, kita buktikan," ujarnya.

Simak juga Video 'Anggota DPR, DPD, MPR RI Tertua dan Termuda':

[Gambas:Video 20detik]